Jumat, 16 Januari 2009

Persaudaraan Alumni SMA Negeri 1 Langsa


Menurut info dari guru kita, Ibu Sri dan ibu Hanum, konon SMA Negeri 1 Langsa sudah ada sejak tahun 60-an. Berarti kalaulah benar, taruhlah tahun 1960 sudah berdiri, maka sekarang umur SMA Negeri 1 Langsa sudah 49 tahun, hampir setengah abad. Ini hampir sama dengan SMA Teladan Yogyakarta (SMA Negeri 1 Yogyakarta) yang berdiri sejak tahun 1957. Saya belum sempat mengumpulkan data yang otentik, karena belum menemukan referensi maupun nara sumber yang mengetahui dengan pasti sejarah SMA Negeri 1 Langsa.

Okelah, untuk sementara kita asumsikan eks almamater kita sudah berumur setengah abad. Itu artinya sekolah kita sudah meluluskan lebih kurang 50 angkatan, kalau ada alumni angkatan pertama yang masih hidup, mungkin usianya sudah 68 tahun. Saya yakin masih ada yang hidup, tapi siapakah dan dimana orangnya?

Dari sisi jumlah, dengan asumsi tiap angkatan rata-rata ada 6 kelas yang lulus dan tiap kelas ada 30 siswa, maka sampai tahun 2008 (48 angkatan) SMA 1 Langsa sudah meluluskan sebanyak 8640 siswa, bukan jumlah yang kecil tentunya.

Dari data asumsi tersebut, kita juga masih bisa berasumsi mengenai status ekonomi alumni, tentu ada yang biasa-biasa saja dan ada juga yang mapan. Nah, kalau boleh berandai-andai, seumpama saja ada wadan para alumni yang sudah terbentuk, tentu banyak hal yang bisa kita lakukan terhadap sekolah kita.

Dibanyak sekolah yang pernah saya kunjungi, baik di P. Jawa maupun luar Jawa, yang kebetulan sekolah-sekolah favorite, terawat dan berkembang, semuanya punya organisasi alumni yang berfungsi mensupport kemajuan almamaternya, bahkan ada sekolah yang membangun sekretariat alumni di lingkungan sekolah.

Apa yang bisa dilakukan Organisasi Alumni?
Wah banyak sekali. Yang saya tahu selama ini, memang ada alumni SMA Negeri 1 Langsa yang punya kepedulian dengan memberikan bantuan untuk sekolah, misalnya saja Gedung Aula, salah satu donaturnya adalah eks Gubernur Aceh, Abdullah Puteh. Namun bantuan itu tidak terkoordinir, sifatnya masih insidental dan personal.
Lho, bukankah pembangunan gedung sekolah ada anggarannya dari dinas? Memang betul, tapi seberapalah besarnya, belum lagi dana tersebut kucurannya harus mampir sana-sini dulu.
Setahu saya, juga saya alami ketika anak saya tertua masuk sekolah menengah atas. Umumnya sekolah-sekolah favorite yang saya sebutkan di atas pembangunan gedung dan fasilitas pendukungnya lebih banyak di dukung oleh komite sekolah dan dari para alumninya.
Nah, salah satu yang bisa dilakukan alumni adalah turut mensupport hal-hal seperti itu. Tidakkah kita prihatin melihat kondisi eks almamater kita yang mati suri ........?

2 komentar:

  1. saya dengar jendral kivlan zein alumnus sma 1 langsa?

    BalasHapus
  2. saya alumni sma negeri 1 langsa angkatan 83 selesai 86 teman saya tarmizi, t.zulfakar, dll tolong info ini dikembangkan

    BalasHapus